Kapoldasu: Cepat Ambil Langkah Strategis dan Terukur Terhadap Pesawat Saudi Airlines Mendarat Darurat

MEDAN: PagarNews.com – Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan, menyampaikan pihaknya langsung mengambil langkah strategis dan terukur begitu menerima informasi pendaratan mendadak Saudi Airlines yang membawa rombongan haji di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sabtu (21/6) pagi.
Ia mengungkapkan pendaratan darurat Saudia Airlines di Kualanamu setelah pilot menerima pesan ancaman bom ketika penerbangan rute Jeddah-Muscat-Surabaya. Setibanya di Kualanamu respons cepat Polri, TNI, dan seluruh petugas bandara berhasil mengevakuasi seluruh penumpang dari pesawat dengan selamat.
Saksikan Juga Kapoldasu:: Pesawat Saudi Airlines Bawa Jemaah Haji Indonesia Mendarat Darut Akibat Ancaman Bom
“Insiden bermula ketika otoritas pengatur lalu lintas udara di Kuala Lumpur menerima informasi dari Chennai, India, tentang dugaan ancaman bom terhadap pesawat Saudia SV-5688 yang sedang melintasi wilayah udara Asia Selatan,” ungkapnya.
\Baca Juga: Saudi Airlines Kembali Melakukan Pendaratan Darurat di Bandara Kuala Namu Karena Ancaman
Lebih lanjut, Whisnu menerangkan informasi itu segera diteruskan ke menara kontrol Medan-Kualanamu. Pada pukul 09.27 WIB, pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu dan langsung diamankan.
“Kami langsung kerahkan kekuatan penuh, mulai dari pengamanan penumpang, kru, hingga sterilisasi pesawat dan barang. Tim Jibom Sat Brimob Polda Sumut bersama TNI langsung bergerak cepat melakukan penyisiran menyeluruh. Alhamdulillah personel tidak ditemukan bahan peledak atau benda mencurigakan,” terangnya.
<Advertisement>
“Setelah evakuasi penumpang, proses pemeriksaan dilanjutkan terhadap bagasi dan kargo pesawat. Sebanyak 634 koli diperiksa secara detail menggunakan x-ray oleh tim gabungan dari Satbrimob, Bea Cukai, dan otoritas bandara. Pukul 16.30 WIB, pesawat dinyatakan aman secara menyeluruh,” tegas jenderal bintang dua tersebut.
Saksikan Juga Video: Kondisi Terkini Jalan Lembah Anai Sumatera Barat pasca Galodo
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa, menambahkan keputusan mendarat darurat di Kualanamu merupakan prosedur keamanan yang diambil oleh kapten setelah mendapat info ancaman dari ATC Oman dan India.
“Komunikasi yang diterima berupa radio speech ground-to-ground tanpa nomor identifikasi, hanya menyebutkan negara. Meski belum bisa dipastikan motifnya, langkah pengamanan harus diambil maksimal. Dan itu berhasil dilakukan dengan sangat baik oleh jajaran aparat,” pungkasnya.(pnc/lsa)