Wakil Ketua DPRD Deliserdang Sidak PT Universal Gloves Tindaklanjuti Keluhan Warga Pasca Banjir

Wakil Ketua DPRD Deliserdang, Kuzu SW Tarigan, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) mendatangi PT Universal Gloves (Foto Ist/pnc)

 

DELISERDANG:PagarNews.com – Wakil Ketua DPRD Deliserdang, Kuzu SW Tarigan, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) mendatangi PT Universal Gloves (UG) yang berlokasi di Jalan Pertahanan, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang.

Sidak yang dilaksanakan politisi Partai Nasdem bersama Camat Patumbak Kennedy Tarigan serta sejumlah warga Dusun II, Gang Abadi, Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, itu menindaklanjuti keluhan pasca terjadinya banjir.

Baca Juga: H.Farianda Putra Sinik Terpilih Secara Aklamasi Ketua BM-3 Sumut 2025-2030

Kedatangan Wakil Ketua DPRD Deliserdang beserta rombongan itu pun disambut pihak manajemen PT Universal Gloves dan langsung melakukan peninjauan ke aliran sungai/Parit Inpres yang menjadi penyebab banjirnya rumah warga tersebut.

Usai melakukan inspeksi mendadak (sidak), Wakil Ketua DPRD Deliserdang, Kuzu SW Tarigan, kepada awak media mengakui memang terjadinya pendangkalan di sekitaran aliran sungai/Parit Inpres sehingga rumah warga kebanjiran.

Saksikan Juga Video Short: Rayakan Hari Ulang Tahun Kelahiran Pasca Banjir Di Mana-Mana

“Tadi bersama-sama kita lihat bahwa penyebab banjirnya rumah warga itu bukan karena perusahaan tetapi adanya pendangkalan di area Parit Inpres,” akunya.

Kuzu mengungkapkan, DPRD Deliserdang telah meminta pihak PT Universal Gloves untuk membantu melakukan pengorekan parit yang mengalami pendangkalan tersebut sehingga rumah warga tidak kembali kebanjiran saat hujan.

Baca Juga: Udin Bandar Narkoba Kawasan Sungai Mati Medan Maimun Pernah Ditangkap dan Dilepas Polda Sumut

“Permintaan kita agar parit itu dikorek siap dilaksanakan perusahaan. Bahkan pihak manejemen menerangkan setiap enam bulan perusahaan rutin melakukan normalisasi aliran parit agar tidak terjadinya banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, manajemen PT Universal Gloves, Andreas Purba, menyampaikan apresiasi atas inspeksi mendadak (sidak) yang dilaksanakan DPRD Deliserdang bersama Camat Patumbak serta masyarakat.

Saksikan Juga Video: Gelar Bangsawan Melayu Untuk Enam Tokoh Adat Malaysia Dari Kesultanan Kualuh dan Leidong

“Apa yang menjadi permintaan warga agar perusahaan melakukan normalisasi aliran parit itu dalam minggu ini akan dikerjakan,” ujarnya seraya menyebutkan PT Universal Gloves selama ini telah banyak berkonstribusi kepada masyarakat sekitar.

“Normalisasi aliran parit memang menjadi agenda rutin perusahaan setiap enam bulan sekali untuk mencegah terjadinya banjir. Tak hanya itu perusahaan saat terjadinya banjir turut menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak,” beber Andreas.

Pada kesempatan ini, Camat Patumbak, Kennedy Tarigan, menambahkan bahwa pemerintah akan turut membantu untuk mempercepat proses normalisasi (pengorekan) Parit Inpres yang mengalami pendangkalan akibat terjadinya banjir.

Baca Juga: Aktivis GMNI Kecam Rencana PT. KAI Gusur UMKM.

“Sebelumnya keluhan warga Dusun II, Gang Abadi, Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, sudah saya lapor kepada Bapak Bupati. Saat ini kami menunggu alat berat dari Pemkab untuk proses normalisasi aliran segera dapat dikerjakan sehingga tidak ada lagi rumah warga yang kebanjiran,” sebutnya.

Untuk diketahui, puluhan rumah warga di Gang Abadi, Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, Kabupaten  Deliserdang, kebanjiran, Minggu (7/12).

< >

 

 

 

 

 

Penyebab banjir diduga karena menyempitnya parit yang berada di sekitar perusahaan PT Universal Gloves dan PT Perintis.

“Kades sudah berulang kali berganti tapi masalah banjir ini tidak dikondisikan. Penyebab banjir ini setelah parit dibuat untuk mengalir ke sungai belum maksimal,” kata tokoh masyarakat setempat, Bahrum.

Baca Juga: Polda Sumut Selidiki Dugaan Ilegal Logging Sebabkan Bencana, Nama Abdul alias Rohim Bos Mobiler Disorot!

Menurutnya, ketika turunnya hujan menyebabkan air kiriman dari kampung sebelah dan sekitarnya datang menerjang tempat tinggal warga.

“Ada pabrik sarung tangan membeli tanah di depan dan di belakang lalu parit di tengah pabrik itu. Jadi kami dapat informasi bahwa parit itu menjadi mengecil. Bisa jadi itu penyebab banjir,” pungkasnya. (pnc/lsa)