Kapolri Didesak Evaluasi Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan Buntut Insiden Salah Tangkap

Koordinator Pusat Aliansi Aktivis Kota (AKTA), Ari Gusti, Kamis (16/10) berorasi di salah satu ruas jalan Kota Medan (Foto Is/pnc)

 

MEDAN: Pagar|News.com  – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo didesak untuk mencopot Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan buntut insiden salah tangkap yang dilakukan personel terhadap Ketua Nasdem Sumut Iskandar di Bandara Kualanamu.

“Kejadian sangat memalukan sekaligus memilukan karena personel Polrestabes Medan yang sedang bertugas ternyata melakukan proses salah penangkapan terhadap Ketua Nasdem Sumut Iskandar,” ujar Koordinator Pusat Aliansi Aktivis Kota (AKTA), Ari Gusti, Kamis (16/10).

Baca Juga: Ketua Nasdem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap Personel Polrestabes Medan Di Bandara Kuala Namu

Menurutnya, insiden salah tangkap membuktikan lemahnya kualitas personel Polrestabes Medan, Polda Sumatera Utara, dalam menjalankan tugasnya sehingga terjadinya peristiwa tersebut.

“Oleh karena itu Aliansi Aktivis Kota (AKTA) melalui kordinator pusat meminta Kapolri mengevaluasi Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan karena tidak bersikap profesional dalam penanganan tugas yang dilakukan personel di Polrestabes Medan,” tuturnya.

Baca Juga: Kuasa Hukum: Oknum Jaksa Deliserdang Diduga Peras Terdakwa Tanpa proses Hukum

“Kami tidak menginginkan hal ini terjadi kembali kepada siapapun. Maka dari itu berdasarkan hal peristiwa tersebut dalam waktu dekat Aliansi Aktivis Kota (AKTA) akan melakukan unjuk rasa di Mapolda Sumut dan Mapolrestabes Medan,” tegas Ari.

Seperti diketahui, Ketua Partai Nasdem Sumut, Iskandar, mengaku menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi di Bandara Kualanamu, Rabu (15/10) sore.

<  >

 

 

 

 

 

 

 

Insiden memalukan itu terjadi di dalam pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 193 rute Kualanamu–Soekarno Hatta, tepat sebelum pesawat lepas landas.

“Benar, saya sempat diamankan sementara di dalam pesawat Garuda Indonesia,” ungkap Iskandar saat dikonfirmasi.

Iskandar menjelaskan, pesawat dijadwalkan terbang pukul 19.25 WIB. Semua penumpang sudah berada di kursi masing-masing dan bersiap untuk take off, ketika sejumlah pria berpakaian preman yang mengaku polisi, datang bersama petugas Avsec Bandara Kualanamu dan awak kabin Garuda.

Baca Juga: Poldasu Berhasil Ungkap Sindikat Kasus Scammer, Rahmad Shah Jadi Korban

“Mereka datang membawa surat penangkapan, katanya untuk seorang pelaku judi online bernama Iskandar. Rupanya, nama saya sama dengan orang yang mereka cari,” ujarnya.

Menurutnya, setelah melakukan pemeriksaan dan menyadari kesalahan identitas, para petugas itu langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan resmi. Bahkan, oknum polisi berpakaian preman tersebut tidak mengaku dari satuan mana.

“Yang aneh, setelah tahu salah orang, mereka langsung pergi begitu saja. Tak satu pun yang mau mengaku sebagai polisi. Tapi surat penangkapannya ada,” ujar Iskandar dengan nada kecewa.

Akibat insiden itu, Iskandar sempat diturunkan dari pesawat untuk pemeriksaan singkat, yang menyebabkan penerbangan Garuda GA 193 tertunda (delay) selama beberapa waktu.

“Hanya karena nama saya sama dengan target penangkapan, saya diturunkan dari pesawat dan dimintai keterangan,” katanya.

Iskandar juga menyebutkan bahwa dari informasi yang diterimanya, oknum yang melakukan salah tangkap diduga berasal dari Polrestabes Medan. Namun, ia meminta agar hal ini dikonfirmasi kembali ke pihak kepolisian. “Informasinya memang dari Polrestabes Medan. Tapi sebaiknya dikroscek dulu secara resmi,” ucapnya.(pnc/lsa)