Kasus Kejahatan dan Pembunuhan Meningkat, Sastra Sembiring: Kapolrestabes Medan Jangan Cuma Pencitraan!

MEDAN:PagarNews.com – Kasus kejahatan dan pembunuhan meningkat di wilayah hukum Polrestabes Medan. Hal itu pun membuat masyarakat menjadi resah saat menjalankan aktivitasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, meningkatnya aksi kejahatan dan pembunuhan itu diantaranya kasus kejahatan jalanan (begal) yang kerap terjadi di hampir seluruh wilayah Kota Medan.
Saksikan juga Video: Stadion Teladan Medan Semoga Cepat Terwujud!!!
Dalam aksinya para pelaku begal itu tidak segan-segan melukai korbannya dengan menggunakan senjata tajam saat melintas di jalan raya pada waktu malam hari hingga dinihari.
Kemudian kasus tindak pidana pembunuhan juga terjadi di tengah-tengah masyarakat. Diantaranya pembunuhan seorang mahasiswa serta penganiayaan di Kecamatan Pancurbatu yang menyebabkan seorang warga bernama Reza Fahlevi meninggal dunia.
Baca Juga : Aroma Dugaan Korupsi di Dinas SDABMBK Deliserdang, Ini Kasusnya!
Menanggapi meningkatnya kasus kejahatan dan pembunuhan itu Tokoh Pemuda Sumut, Sastra Sembiring, mengecam keras kinerja Polrestabes Medan dan jajarannya.
“Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak seharusnya jangan sibuk membangun pencitraan. Sebab aksi premanisme, kejahatan serta pembunuhan marak dan melukai masyarakat,” tegasnya, Rabu (19/11).
“Fungsi Polri bukan pencitraan tetapi melayani, melindungi, mengayomi dan melakukan penegakan hukum yang nyata sehingga memberikan rasa keadilan kepada masyarakat,” ucap Ketua Harian LSM TKN Kenziro Sumut tersebut.
Ia mengungkapkan, meningkatnya aksi kejahatan dan aksi premanisme di tengah-tengah itu adalah bentuk lemahnya kepolisian. Menurutnya, Polri yang sekarang bukan lagi seperti polisi melainkan sudah mirip seperti pedagang, pengusaha dan petani
< >
“Anggota polisi saat ini sudah sibuk jual beras, padahal fungsi mereka adalah penegak hukum bukan pedagang. Mereka sibuk mengurus makan bergizi gratis dan akhirnya abai akan penegakan hukum,” ungkapnya.
Sastra menambahkan, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo juga mengakui bahwa masyarakat lebih mudah lapor damkar daripada melapor ke polisi yang menggelar rapat pendapat bersama Komisi III DPR RI.
“Ini merupakan bentuk evaluasi bagi seluruh anggota Polri, terkhusus kepada Kapolrestabes Medan karena sibuk membangun pencitraan sehingga situasi kamtibmas di Kota Medan tidak kondusif,” pungkasnya.(pnc/lsa)






