Presiden Prabowo Subianto Mendarat Bandara Kuala Namu Jumat Dinihari Dan Pimpin Rapat Kordinasi Bencana Alam

MEDAN:PagarNews.com – Presiden, Prabowo Subianto, setelah melaksanakan kunjungan kerja ke luar negeri mendarat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Jumat (12/12) dinihari.
Setibanya di Sumut, Prabowo bersama sejumlah menteri, Gubernur Sumut memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di tiga provinsi Sumatera yakni Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Saksikan Juga Bangkit Bersama Polri: Kapolres Tapteng Layani Service Motor Gratis untuk Warga Terdampak
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data terbaru per 11 Desember 2025, jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor mencapai 990 jiwa.
Untuk rinciannya diantaranya 407 korban meninggal dunia ditemukan di Provinsi Aceh, 343 korban berada di Sumut, dan 240 korban jiwa ditemukan di Sumbar. Sementara itu, jumlah orang yang dilaporkan hilang per Kamis mencapai 225 orang.
Saksikan Juga Video Short: Rayakan Hari Ulang Tahun Kelahiran Pasca Banjir Di Mana-Mana
BNPB juga mengumumkan jumlah pengungsi di tiga provinsi terdampak banjir bandang dan longsor Sumatera telah mencapai 884.889 jiwa. Sampai saat ini tim gabungan terus berupaya secara maksimal bekerja melakukan pencarian korban bencana.
Sebelumnya, Prabowo Subianto memberikan peringatan keras kepada menteri dan jajaran lainnya untuk tidak korupsi dalam penanganan bencana di Pulau Sumatera.
Ia menegaskan pemerintah membutuhkan uang untuk mengatasi kesulitan rakyatnya. Hal ini disampaikan Prabowo ketika memimpin rapat percepatan penanganan bencana Sumatera di Aceh, Senin (8/12).
“Saya ingatkan tidak boleh ada penyelewengan, tidak boleh ada korupsi di semua entitas pemerintahan, karena ini buktinya kita butuh setiap kemampuan kita, kita butuh setiap uang kita untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan rakyat,” katanya.
< >
Presiden memerintahkan aparat kepolisian untuk mengawasi kinerja pemerintah daerah. Ia meminta aparat kepolisian untuk memeriksa pemerintah daerah (Pemda) yang diduga melakukan korupsi dalam penanganan bantuan.
“Jadi kepolisian semua pihak periksa pemda, catat kalau ada yang nakal-nakal, lipat gandakan harga dan sebagainya,” ujarnya.
Prabowo turut menegaskan tidak segan untuk menindak siapa pun yang mencoba mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat. “Saya akan tindak sangat keras, jangan ada mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat,” ujarnya menegaskan. (pnc/inilah)






