Update Bencana Sumatera, BNPB: 708 Orang Meninggal, 499 Warga Masih Hilang

Arus aliran air sungai saat terjadi banjir bandang (Foto ist/pnc)

 

JAKARTA:PagarNews.com – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) hingga Selasa (2/12), mencapai 708 jiwa.

“Rinciannya, Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian, Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, hilang 227 jiwa,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers update penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (2/12).

Baca juga: Bencana Sumatera Barat: 193 Meninggal dan Ratusan Warga Masih Hilang

Untuk Sumatera Barat, korban jiwa ada 196 jiwa dan dinyatakan masih hilang ada 117 jiwa. Abdul Muhari menyampaikan kabupaten yang paling terdampak di Sumatera Utara adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.

Saksikan Juga Video: Korban Banjir Menjarah, Lapar dan Mau Bertahan Untuk Hidup, Tapanuli Tengah

Menurutnya, proses distribusi logistik untuk Sumut dilakukan lewat tiga moda transportasi. “Untuk Sumatera Utara, proses distribusi logistik tetap kita upayakan dari tiga moda transportasi. Ada jalur darat, jalur udara dan jalur laut,” kata Abdul Muhari.

Untuk jalur darat, sebanyak enam truk dengan masing-masing membawa 15 ton logistik menuju Sumut.

Sementara untuk jalur logistik dari laut, pengiriman logistik dari Jakarta membawa 100 ton beras akan sampai di Sibolga.

Baca Juga: Polri Bergerak Tanpa Henti: Ribuan Warga Dievakuasi, Bantuan Dikebut ke Daerah Terisolir

“Bantuan akan loading di Sibolga untuk didistribusikan ke kabupaten/kota terdampak, baik itu via jalur darat maupun jalur udara,” kata Abdul Muhari.

Untuk jalur udara, saat ini di Silangit, Tapanuli Utara, disiagakan 7 unit helikopter dan akan ditambah 3 unit helikopter milik TNI dan 4 unit helikopter BNPB.

 

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-9954342845769393"
     crossorigin="anonymous"></script>

 

 

 

 

“Untuk distribusi logistik melalui jalur udara ini tonase angkutan tidak sebesar tonase angkutan jalur darat dan jalur laut, tetapi ini sangat penting untuk mendistribusikan meskipun dengan tonase dari 800 (kg) hingga 1,5 ton untuk bisa mencapai daerah-daerah yang saat ini belum bisa ditempuh dengan jalur darat,” kata Abdul Muhari.

Ia menambahkan untuk menyiasati peningkatan distribusi logistik jalur udara, BNPB bersama TNI, Polri, dan Basarnas akan menambah frekuensi penerbangan dan menambah unit helikopter atau pesawat caravan.

“Ini kita targetkan rencana pengerahan hingga 30 unit baik itu heli dan caravan,” kata Abdul Muhari. (pnc/Inilah)